Sabtu, 10 Desember 2016

BUMDesa Harus Jadi Basis Kekuatan Ekonomi Desa



KEMENTERIAN Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) terus mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan dengan pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Di tahun 2017 mendatang, BUMDesa akan menjadi prioritas untuk penguatan kapasitas ekonomi desa.
"Kita melihat saat lahirnya UU Desa ada spirit bahwa desa harus kuat dan mandiri. Masyarakat harus memiliki satu usaha dan jadi basis kekuatan ekonomi. Salah satunya melalui BUMDesa," ujar Sekretaris Jenderal Kemendesa PDTT, Anwar Sanusi, pada acara Festival BUMDesa tingkat Nasional di Batang, Jawa Tengah, Rabu (7/11).
Anwar menambahkan, acara Festival BUMDesa di Kabupaten Batang ini bisa menjadi model untuk daerah lain. Ia juga mengapresiasi festival ini sebagai ajang promosi dan mendukung potensi dari provinsi lain. Saat ini jumlah BUMDesa meningkat signifikan. Dari jumlah 1.022 unit pada tahun 2015 lalu, kini jumlahnya meningkat jadi 12.848 unit. 
"Ini adalah sebuah prestasi. Dalam rencana strategis pemerintah hanya 5.000 BUMDesa, tapi kini sudah bertambah lebih dari 8.000. Saking semangatnya semua, dalam setahun Aceh mendirikan hampir 1.000 BUMDesa. Namun perlu kita awasi bersama, apakah BUMDesa betul-betul sudah berjalan atau hanya papan nama. Harus ada terobosan," lanjutnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Batang, Sutadi, mengungkapkan Festival BUMDesa ini merupakan gebrakan awal kegiatan BUMDesa dan menjadi embrio perkembangan di seluruh wilayah. "BUMDesa kalau sudah berkembang betul masyarakat bisa mandiri," ujarnya.
Selain pameran produk dan unit usaha BUMDesa, pada acara ini juga ada pemberian bantuan pengelolaan kepada 13 BUMDesa di Batang dengan nominal masing-masing Rp 50 juta. Bantuan ini diharapkan menjadi stimulan untuk membangkitkan usaha mereka.
Salah satu peserta festival datang dari BUMDesa Rukun Makmur, Desa Deles, Kecamatan Bawang, Batang. BUMDesa yang terbentuk pada 12 Agustus 2016 lalu, dikelola oleh sembilan orang pengurus. Dari hasil musyawarah, mereka kini memiliki 6 unit usaha, diantaranya keuangan mikro atau simpan pinjam, pengelolaan dan pengolahan sampah, pengelolaan air bersih, membuat kantor BUMDesa, pemasaran dan produksi olahan minuman, serta membuka Desa Wisata gardu pandang dan kebun teh.
"Kami berharap BUMDesa ini bisa mensejahterakan masyarakat. Dengan adanya festival ini, kami optimistis banyak desa-desa yang berpotensi semakin berani memasarkan produknya di masyarakat luas," ujar Direktur BUMDesa Rukun Makmur, Subur.
Festival BUMDes tingkat nasional dengan tema Merajut Desa Membangun Indonesia ini dilaksanakan di pendopo kabupaten dan kompleks sekitar Alun-alun Batang. Acara ini berlangsung atas kerjasama antara Kemendesa PDTT, Pemerintah Kabupaten Batang, Bina Swadaya Masyarakat, dan sektor swasta. Terdapat 50 stan BUMDesa yang terdiri dari 35 BUMDesa pilihan dari daerah dan 15 BUMDesa dari Kabupaten Batang.
(Dikutip dari www.kemendesa.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar