![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ-SyQ8u_itw76KFEcTqbH44TJQGV7Qym7ClRiHOD8ndCRCct2SL3L05HyTXtR9sWSnNzC6llExR0tMp-dQnEsseO66SyaYYqYFdiCW5kmVdcGzwunoR7BqEVu5YC-FW0VDtPnWDDyuRU/s320/1444624297-Dana-Desa-Menambah-Produktivitas-Masyarakat.jpg)
"Desa Huntu Barat ini salah satu contoh sukses penggunaan dana desa dengan membangun BUMDesa. Saya merasa ikut terpacu ingin mengajak desa-desa lain melakukan hal sama agar cepat maju," ujar Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar, dalam keterangannya, Ahad (10/1).
Menteri
Marwan menilai kreatifitas masyarakat Desa Huntu Barat bisa terus dikembangkan
karena dana desa akan meningkat. Jika tahun 2015 jumlah dana desa untuk Huntu
Barat sebesar Rp284 juta, maka tahun ini akan mencapai sekitar Rp700 juta.
"Bahkan
kalau sangat bagus dan potensial dikembangkan terus, saya akan pakai dana
kementerian di luar dana desa. Misalnya dengan membangun keterpaduan dengan
desa-desa sekitar sehingga roda pembangunan lebih cepat dan merata,"
terangnya.
Menteri
Marwan kagum karena banyak potensi yang bisa dikembangkan masyarakat desa-desa di
wilayah Bone Bulango. Kabupaten ini akan mampu mengejar ketertinggalan dari
daerah lain jika desa-desa bergerak cepat, kompak, dan inovatif melakukan
pembangunan.
"Saya sendiri seperti mendapat vitamin begitu datang ke sini melihat langsung pelaksanaan perogram desa. Ini luar biasa, karena desa membangun Indonesia bukan sekedar slogan tapi akan terwujud dengan nyata," imbuh Menteri Marwan.
"Saya sendiri seperti mendapat vitamin begitu datang ke sini melihat langsung pelaksanaan perogram desa. Ini luar biasa, karena desa membangun Indonesia bukan sekedar slogan tapi akan terwujud dengan nyata," imbuh Menteri Marwan.
Pada
kesempatan sama, Kades Huntu Barat, Arfan Iskandar Badjeber mengatakan, kolam
ikan tawar ini memang sudah langsung maju setelah dikelola dengan BUMDesa yang
memakai dana desa. Selain kolam ikan air tawar, juga ada usaha meubel dan
bengkel las yang akan lebih banyak memberdayakan masyarakat.
"Untuk
ikan aiar tawar sendiri, kita sudah merasakan hasilnya. Sekali panen kita bis
600 kg dan harga per kg mencapai Rp38.000. Hasilnya sudah Rp22.800.000 sekali
panen," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar