JAKARTA –
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar kagum
dengan Badan Usaha Milik Desa Huntu Barat, Bolango Selatan. Pasalnya, warga di
sana bisa menghidupkan ekonomi lokal dengan BUMDesa pertanian ikan tawar.
"Desa
Huntu Barat ini salah satu contoh sukses penggunaan dana desa dengan membangun
BUMDesa. Saya merasa ikut terpacu ingin mengajak desa-desa lain melakukan hal
sama agar cepat maju," ujar Marwan saat blusukan ke Desa Huntu Barat,
Minggu (10/1).
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKdI1n47WPzwzcFrW0Q9aAFDrGLLKF2s4CK3mNnvYoz_cbsEwg8GWEMYz-qHPNWHJEjjvNRFqHHleKAvgB9M5VO07MS98qCQvcQHGrFhyphenhyphenMhvB3Q7SDbYdQ46NRaohzwaz3LN_yGmlxGWI/s320/marwan-jafar_20141216_173118.jpg)
"Bahkan
kalau sangat bagus dan potensial dikembangkan terus, saya akan pakai dana
kementerian di luar dana desa. Misalnya dengan membangun keterpaduan dengan
desa-desa sekitar sehingga roda pembangunan lebih cepat dan merata,"
terang Marwan.
Marwan
mengaku kagum karena banyak potensi yang bisa dikembangkan masyarakat desa-desa
di wilayah Bone Bulango. Kabupaten ini akan mampu mengejar ketertinggalan dari
daerah lain jika desa-desa bergerak cepat, kompak, dan inovatif melakukan
pembangunan.
"Saya
sendiri seperti mendapat vitamin begitu datang ke sini melihat langsung
pelaksanaan perogram desa. Ini luar biasa, karena desa membangun Indonesia
bukan sekedar slogan tapi akan terwujud dengan nyata," imbuh Marwan.
Sementara
itu, Kades Huntu Barat Arfan Iskandar Badjeber mengatakan, kolam ikan tawar ini
memang sudah langsung maju setelah dikelola dengan BUMDesa yang memakai dana
desa. Selain kolam ikan air tawar, juga ada usaha mebel dan bengkel las yang
akan lebih banyak memberdayakan masyarakat.
"Untuk
ikan air tawar sendiri, kami sudah merasakan hasilnya. Sekali panen kami bisa
600 kg dan harga per kg mencapai Rp 38 ribu . Hasilnya sudah Rp 22,8 juta
sekali panen," tutur Arfan. (jos/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar